Sabtu, 21 Mei 2016

Calcio Legend VS Primavera Baretti, duel legenda Indonesia dan Italia

Pesepakbola legendaris Liga Italia yang tergabung dalam Calcio Legend siap menghibur masyarakat Indonesia dengan melakukan ekshibisi yang bertajuk Lippi Gladiator XI: Calcio Legend vs Primavera Baretti yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (21/5). Calcio Legend sendiri berisikan mantan mantan pemain pemain liga Serie A, seperti Edgar Davids, Angelo Peruzzi, David Treze­guet, Ciro Ferrara, Angelo Dilivio, hingga Alessandro Del Piero siap menghibur pencinta sepakbola tanah air. http://harga.web.id/tarif-nelpon-murah-paket-kartu-as.info
Sayangnya dalam laga ini, promotor Grande Evento mengubah rencana awal tim legenda tersebut yang semula akan dikoman­doi langsung oleh Marcello Lippi. Namun harus batal lantaran eks allanatore Juventus ini baru ditunjuk sebagai Direktur Teknik Timnas Italia.
“Sayangnya Marcelo Lippi tidak bisa datang, ia minta maaf tidak bisa datang lantaran baru ditunjuk sebagai Dirtek Timnas Italia, jadinya ia tetap tinggal di Italia. Ia berharap bisa datang di kesempatan lainnya,”ujar Davide Lippi, perwakil­an Marcelo Lippi di Hotel J W Marriot, Jakarta, Jumat (20/5). Meskipun tanpa Lippi, namun Calcio Legend tetap optimis bisa menjungkalkan timnas Primavera Baretti.
 Rencananya Fabio Canna­varo yang akan menggantikan Lippi sebagai pelatih. “Mereka semua sudah tahu caranya bermain karena sudah lama bermain bersama. Mereka adalah pemenang dan legenda pasti juga sudah tahu caranya bermain,” tambahnya.
Hal senada juga diutarakan salah satu bintang Calcio Legend, Alessandro Del Piero yang siap bermain di laga yang diprediksi akan seru ini. “Ini adalah suatu kebangggan bisa tampil disini. Saya yakin tim saya bisa menang walau­ pun saat ini tanpa pelatih,”timpal Del Piero.
Sementara pemain Primavera Baretti yang akan jadi lawannya akan bermaterikan pemain le genda Indonesia yang pada era 90 an dikirim ke Italia oleh Nirwan Bakrie. Pemain pemain ter sebut diantaranya seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Yeyen Tumena, Alexander Pulalo, hingga Imran Nahumaruri.

sumber: radar surabaya

Semen Tonasa Akan Perluas Pemasaran ke Luar Negeri

PT  Semen  Tonasa berencana   melakukan   ekspansi pemasaran  ke  Filipina,  Malaysia, dan Australia. Bahkan anak usaha dari  Semen  Indonesia  (SMGR)  itu juga mengincar pasar ke Indonesia Timur sekaligus Tior Leste sebagai ekespansi pasar.
“Kita akan memperluas pemasaran semen ke keawasan regional salah satunya Filipina. Termasuk Malaysia dan Australia juga menjadi sasaran utama,” ujar Direktur Utama Semen Tonasa, Andi Unggul Attas, di kantor perseroan, Pangkep, Sulawesi Sela­tan, kemarin (20/5). http://harga.web.id/info-paket-terbaru-xl-dengan-tarif-sms-paling-murah.info
Andi Unggul menyatakan ada bebe­rapa hal yang menyebabkan Tonasa membidik  pasar  inter nasional.  Hal paling  mendasar  karena  kelebihan produksi, sementara serapan semen akibat pelemahan ekonomi sepanjang 2015 berakibat hingga awal 2016. Tahun ini Semen Tonasa menarget­kan bisa menjual 7 juta ton yang di prioritaskan di Indonesia Timur. Sedangkan penjualan  semen  hingga  triwulan pertama tahun ini mencapai 1,55 juta ton atau naik tipis sekitar 3 persen.
“Kita jajaki penjualan ke Australia karena tidak diizinkan membangun pabrik semen. Sementara di dalam negeri permintaan tidak meningkat, sehingga  kelebihan  produksi  kami jual ke luar negeri,” terangnya. Se­dangkan pasar Filipina karena pa­sar nya masih luas, sementara paso­kannya sangat minim.
Semen  Tonasa  berharap  mulai bulan Juni sudah bisa merealisasikan penjualan semen ke beberapa negara. Diperkirakan   untuk   memenuhi pasar di Filipina, Malaysia, dan Aus­tralia sekitar 10 ribu ton. Saat  ini  perusahaan  yang  beridir tahun 1968 itu tengah memperhitungkan  biaya  serta  infrastruktur  yang harus disiapkan. Semen Tonasa telah meguasai 12 persen pangsa pasar semen nasional  dan  menguasai  sekitar  43 persen di Indonesia Timur.

sumber: radar surabaya

kain Perca di Tangan Arlia Renasvati

Dari selembar kain batik bisa dibuat baju yang indah dan mewah, namun dari proses pemotongan dan penjahitan tersebut meninggalkan sisa kain perca yang terkadang  dianggap  tidak berharga dan dibuang begitu  saja.  Padahal,  jika diolah dengan kreativitas dan  memanfaatkan  ide yang  unik,  kain  tersebut masih bisa dimanfaatkan dan dibuat menjadi benda yang   bermanfaat   dan berharga,  salah  satunya adalah aksesoris.
Seperti  yang  dilakukan oleh  desainer  aksesori   Arlia  Renasvati. Wanita yang menggeluti dunia fashion bersama teman-temannya  ini  awalnya  melihat sisa kain yang beraneka ragam. Dia pun merasa  yang jika kain perca itu dibuang  begitu  saja.  Tetapi sisa lembaran kain tersebut juga terlalu kecil untuk dibuat menjadi sebuah baju. http://harga.web.id/info-paket-terbaru-xl-dengan-tarif-sms-paling-murah.info
Arlia terpikir untuk men desainnya menjadi aksesoris seperti  kalung  dan  bros. Apalagi,  kain  perca  batik memiliki beragam motif dan warna  membuatnya  bisa berkreasi   dan   memiliki banyak  pilihan.  Aksesoris buatan nya tersebut tampak unik dibanding jenis aksesori kebanyakan, hal itu karena bahan   yang   digunakan murni dari kain batik.
“Karena  menggunakan permainan  cutting  untuk mendapatkan   motif   dan warna  yang  menarik  dari kain  batik  sehingga  tampilannya berbeda dan tampak etnik tapi modern,” kata Arlia  di  Batik  Galeri  The Grand  Palace  Grand  City Surabaya, Jumat (20/5).
 Ditambahkan Arlia, se benarnya  tidak  hanya  kain batik yang digunakan untuk membuat aksesori kalung  tapi  ada  juga  kain songket dan tenun. Dengan demikian,  tampilan  dan padu  padannya  sema kin unik dan menonjolkan kain khas  Indonesia.
  Nuansa etnik inilah yang sekaligus menjadi  ciri  khas  kalung dan bros rancangan Arlia. “Walaupun menggu nakan kain  perca  sisa,  tapi  saya membuat agar tampilan aksesoris ini tidak seadanya dan terlihat  cantik.  Desain nya juga  saya  buat  agar  dapat masuk dan dipadu padankan dengan  berbagai  tampilan,” imbuhnya.

sumber: radar surabaya

Koes Plus Bakal Ramiakan Festival Kenjeran

Festival Kenjeran yang dihelat di Taman Hi­buran  Pantai  (THP)  Ken­jeran,  Sabtu  (21/5),  bakal menawarkan  kemeriahan mulai pagi, petang hingga malam. Serangkaian kegia­tan disiapkan untuk mem­peringati  Hari  Jadi  Kota Pahlawan (HJKS) ke 723.
Berpijak  pokok pokok pikiran DPRD, Dinas Ke­budayaan dan Pariwisata (Disbudpar)   Surabaya menggelar konser musik, menampilkan band legen­daris, Koes Plus. Tampilan Koes Plus yang dijadwalkan mulai  pukul  20.00  WIB akan diawali tampilan mu­sik Koes Plusan oleh band yang dipimpin drg. Wina Untung,  salah  seorang dokter  spesialis  gigi  di RSU dr Mohammad Soe­wandhie, rumah sakit mi­lik Pemkot Surabaya. http://harga.web.id/tarif-paket-sms-dan-telepon-xl-terbaru-2015.info
Tampilan Koes Plus ba­kal  menjadi  penutup  rangkaian acara Festival Kenjeran.  Namun  sebe­lumnya, di hari yang sama digelar lomba band pelajar. Ada  20  grup  band  ambil bagian  meramaikan  Fes­tival Kenjeran. Bersamaan acara itu, di THP Kenjeran ada perhe­latan lain yang tidak kalah spektakuler. Apa itu? Ma­ngan  Iwak  Bareng  Nang Kenjeran,  dilaksanakan warga serta lintas elemen yang tergabung dalam Ko­munitas Peduli Surabaya Rek Ayo Rek (RAR).
Ketua  Panitia  Festival Kenjeran Riswanto menga­takan, acara ini bukan se­batas  menggiring  warga untuk gemar makan ikan. Lebih dari itu, untuk lebih memberdayakan  nelayan Kenjeran. Anggota Komisi C DPRD Surabaya ini menyebut 2  ton  ikan  yang  di beli  dari nelayan  disiapkan  untuk memeriahkan Mangan Iwak Bareng Nang Kenjeran.
Ketua DPRD Surabaya Armuji   menambahkan, Festival  Band  dan  Koes Plus  merupakan  pokok-pokok pikiran DPRD Su­rabaya yang ditindak lan­juti   Disbudpar.   “Kami ingin  kerinduan  pecinta Koes Plus akan band yang menjadi idolanya bisa ter­obati. Terkait pertunjukan musik, pokok-pokok piki­ran DPRD juga menggagas tampilnya grup musik The Gembells,  akan  digelar dalam waktu dekat. Pang­gungnya  di  tengah  Kali­mas. Syair-syair The Gem­ bells   menggambarkan tentang  Surabaya.  Salah satunya  yang  berjudul Balada  Kalimas,”  kata Armuji.

sumber: radar surabaya

UN Habitat Akan Diselenggarakan Di Surabaya

Usai sepekan melawat ke New York, Amerika Serikat, Jumat (21/5) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan penataan di kampung Kejawan lor, Bulak. Sebanyak 350 rumah di kampung  nelayan  itu  dicat  dengan  aneka warna. Bahkan, Risma ikut mengecat dinding rumah nelayan dengan warna hijau. Hal itu dilakukan  sebagai  persiapan  kunjungan 6.000 orang dari 183 negara pada Prepcom 3 for UN Habitat pada Juli mendatang
Kegiatan itu  bukan  hanya  dilakukan oleh pegawai pemkot melainkan kerja bakti dari seluruh warga setempat. Jajaran rumah yang  dilakukan  pengecatan  adalah  mulai jalan Kejawan Lor, masuk ke dalam hingga kampung dalam.
Bukan hanya itu di kam­pung  ini  juga  sudah  ada sentuhan penataan, jalan di kampung  itu  sudah  tidak berupa  tanah, http://harga.web.id/cek-tarif-telpon-im3-dan-cara-pendaftaran-paket.info tapi  sudah rapi  dipasang  dengan  paving. Penataan itu dengan aliran dana dari APBD. Wali  Kota  Sura­baya  Tri  Risma­harini mengata­kan  penataan kampong  nela­yan ini memang harus segera di­ la kukan. Tujuan­nya  adalah  untuk meningkatkan kualitas hidup warga kampung ne­layan.
 “Mereka ini harus kami  angkat  derajatnya, saya  ingin  mereka  terus ada di status middle low tapi  harus  diangkat  kemiddle up . Mereka itu ker­ja dari malam di laut, tapi dijual hanya dua ribuan, kan sayang,” kata Risma.
Wanita yang juga man­tan  kepala  Bappeko  itu menuturkan,  cara  yang bisa dilakukan adalah de­ngan  membawa  pembeli yang berstatus middle up ke kampung nelayan ini. Supaya mereka bisa mem­beli  hasil  tangkapan dan hasil olahannya dengan harga yang lebih  tinggi  pula. Oleh sebab itu dije­laskan Risma bah­wa  pemkot  harus bekerja keras untuk melakukan penataan. Ibu  dua  anak  ini  me­ngatakan,  saat  di  New York  kemarin  pihaknya sudah  memaparkan  kon­sep perkotaan yang ada di Surabaya.
 Dalam kesempa­ tan  itu,  pihaknya  juga sempat  ngobrol  dengan Wali Kota Barcelona. Dari diskusi itu banyak negara yang  meminta  persoalan perkotaan  diselesaikan semua  oleh  PBB.  Kalau hanya mengandalkan PBB, tentunya  tidak  akan  bisa mengatasi.
“Makanya  sebenarnya kita bisa menyele saikan­nya sendiri. Kita bisa me­ngatasi  masalah  itu  de­ngan masyarakat, asalkan warga masyarakat paham arah  pembangunan.  Dan mereka harus dipahamkan menghidupkan wisata itu bukan hanya tampilannya saja, tapi juga masyara­kat nya  dibenarnya min­dset nya,” tegas Risma.
Saat di forum itu, turut di sampaikan  bahwa  ke­mungkinan  tamu  yang akan datang di Surabaya akan  membeludak  lebih banyak dibandingkan ren­cana awal. Mulanya tamu yang diperkirakan datang hanya  2.500  orang.  Lalu bertambah menjadi 4.000 orang. Tapi dari forum itu disampaikan  lagi  jumlah peserta akan naik hingga 6.000  orang.  Oleh  sebab itu Surabaya juga diminta untuk mempersiapkan.
Tidak hanya itu, Risma mengatakan  forum  PBB itu  juga  mewanti  Risma untuk  bersiap  untuk  ke­ mungkinan terburuk ajang UN  Habitat  akhir  tahun nanti tidak akan diseleng­garakan di Quito, Equador.
Tapi bisa diselenggarakan di Surabaya. “Ini karena di Equador baru  saja  kena  bencana, jadi  mereka  sepertinya kurang siap. Bahkan peja­bat penting PBB saja mau­ nya  datang  di  Surabaya. Kemungkinan terburuknya UN Habitat juga diseleng­garakan   di   Surabaya,” pungkas Risma.

sumber: radar surabaya