Jumat, 01 April 2016

Energi baru dan terbarukan untuk tenaga listrik

Pemerintah terus berusaha memanfaat­kan  energi  baru  dan  ter­barukan (EBT) sebagai sum­ber   listrik.   Pemanfaatan EBT ini disampaikan Men­teri Energi dan Sumber Daya Mineral,   Sudirman   Said mengatakan, setidaknya pe­manfaatan  EBT  bisa  men­capai  20  persen  dari  pem­bangkit listrik yang ada. “Potensi EBT  untuk listrik sangat  besar.  Bahkan  bisa mencapai 350.000 MW. Karena itulah, kami akan terus mendo­rong  agar  pemanfaatan  EBT bisa  lebih  banyak,  atau  ber­kontribusi  hingga  20  persen dari kapasitas listrik nasional,” ujarnya ketika ditemui dalam acara seminar Kebijakan Sub­sidi Listrik Tepat Sasaran dan Pemanfaatan EBT di Surabaya, kemarin (31/3). http://www.juandaairport.com/2015/11/bmkg-juanda-surabaya.html
Ia menambahkan, pihak nya siap      mengembangkan pembangkit listrik EBT dengan skala besar hingga 5.000 MW. Hal   tersebut   dikarenakan hingga  saat  ini,  kebanyakan pembangkit listrik EBT hanya digunakan sebagai pilot projek dan tidak dioperasikan. “Dengan   begitu,   tentu akan menarik minat inves­tasi asing. Selain itu juga bi­sa menjadi jaminan kebera­daannya yang akan terus di­ pelihara  dibanding  dengan investasi dalam skala yang lebih kecil,” bebernya.
“Indonesia membutuhkan Rp 260  triliun  untuk  reformasi energi. Termasuk subsidi bagi pembangkit dengan EBT dan pengembangan listrik di pulau terpencil,” ungkap Said. Saat ini  Indonesia  baru  meman­ faatkan energi listrik dari EBT di kisaran 6 7 persen dari total kapasitas  listrik  nasional  se­besar 57.000 Megawatt (MW).
Terpisah Kepala Humas PT Perkebunan     Nusantara (PTPN) X, Ahmad Zaenal Arifin mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah memiliki bioe­tanol  sebagai  sumber  energi terbarukan. “Dari tetes tebu itu di  Mojokerto  itu,  PTPN  X mampu meng hasilkan 100 kilo liter energi,” ujarnya. Selain  itu,  PTPN  X  juga membangun  pabrik  pem­bangkit listrik yang meman­ faatkan  energi  dari  ampas tebu. Saat ini sudah ada tiga tempat untuk memproduksi listrik,  yakni  di  Ngadirejo (Kediri), Gempolkerep (Mojo­kerto), dan Jombang. “Dari  ketiga  tempat  itu, ka mi   bisa   menghasilkan energi listrik sebesar 50 MW.
Rincinannya,  20  MW  dari Ngadirejo, 20 MW dar Gem­polkerep  dan  10  MW  dari pembangkit  yang  ada  di Jombang,” ungkapnya. Dari hasil tersebut, PTPN X akan terus  melakukan  pengem­bangan.

sumber: radar surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar